Nih Wuku Wayang - Batara Sri

Share:

Nama wuku Wayang diambil dari nama anak Prabu Watugunung dan Dewi Sinta nomor dua puluh lima. Raden Wayang ini memiliki saudara kembar yaitu Raden Kulawu.

Penggambaran Wuku Wayang berdasarkan primbon jawa yaitu sebagai berikut:
Raden Wayang (kiri) menghadap Batari Sri
Gambar Gedong menggambarkan kerelaannya memperlihatkan harta bendanya.
Gambar jembangan air menggambarkan hati yang tentram damai.
Pohonnya yaitu Pohon Cepaka, disenangi orang banyak.
Burungnya yaitu burung Ayam Hutan harum bicaranya.
Batari Sri memegang keris terhunus, tajam budinya dan waspada sikapnya.

Perwatakan dan perilaku Wuku Wayang yaitu sebagai berikut :
Kelebihannya : Rupawan, murah hati, penuh belas kasihan, menjadi pelindung. Kuat menerima jabatan tinggi dan memiliki wibawa besar. Tajam pikirannya dan cermat dalam bekerja. Mampu memberi cahaya bagi orang yang sedang berada dalam kegelapan.
Kelemahannya : bicaranya serba lungit (dalam dan penuh perlambang) sehingga sukar untuk dipahami dan dimengerti.
Bencananya : tertipu sebab kebaikannya.
Hari naas : Selasa Legi.
Hari baik : hampir semua.

Untuk mencegah supaya terhindar dari celaka perlu mengupayakan slametan. Caranya yaitu menciptakan tumpeng dang-dangan beras atau meliwet/memasak beras dengan cara di-dang (dengan kukusan). Banyaknya beras yang di-dang yaitu sapitrah atau 3,5 kg. Lauknya daging kambing kendhit dimasak macam-macam dan jadah tetelan disertai doa keselamatan.

Selain itu, selama 7 hari sesudah slametan, yang bersangkutan dihentikan memanjat, sebab daerah bersemayamnya tragedi yang digambarkan sebagai Batara Kala berada di atas
Advertisement
 
Advertisement
 


EmoticonEmoticon