Nih Wuku Bala - Batara Durga

Share:

Nama wuku Bala diambil dari nama anak Prabu Watugunung dan Dewi Sinta nomor dua puluh tiga. Raden Bala ini mempunyai saudara kembar yang berjulukan Raden Wugu.

Perwatakan dan perilaku Wuku Bala berdasarkan primbon jawa yaitu sesuai dengan penggambaran moral dari Batari Durga yaitu:
Kelebihannya : Senang berbicara, pemberani, tak ada yang ditakuti. Sering menerima kebanggaan dari atasan. Senang berada di daerah yang sepi.
Kelemahannya : Cenderung sombong, bahagia pamer, bahagia menghasut. Penampilannya serem, sehingga orang menjadi takut dan segan.
Bencananya : kena guna-guna atau racun.
Hari naas :. Senin Legi dan Rabu Pon.
Hari baik : Kamis Wage.

Gambar Illustrasi di atas menggambarkan Raden Bala sebelah kiri menghadap Batari Durga. Gambar Gedongnya ada di depan itu menggambarkan bahagia memamerkan harta bendanya. Gambar Pohonnya yaitu pohon cemara yang mengartikan tidak sanggup untuk dijadikan perlindungan, ramai bicaranya tetapi lemah lembut perintahnya dan dihormati. Serta gambar burungnya yaitu ayam hutan atau ayam ganjal yang mempunyai makna liar, tinggi dan berani budinya, dicintai oleh pembesar, suka tinggal di daerah yang sunyi.

Untuk mencegah biar terhindar dari celaka perlu mengupayakan program slametan. Caranya yaitu dengan menciptakan tumpeng, dang-dangan beras atau meliwet/memasak beras dengan cara di-dang (dengan kukusan). Banyaknya beras yang di-dang yaitu sapitrah atau 3,5 kg. Lauknya ayam panggang ireng mulus, dan aneka sayuran 7 macam, disertai doa keselamatan. Selain itu, selama 7 hari sehabis slametan, yang bersangkutan dihentikan pergi ke arah barat, alasannya yaitu daerah bersemayamnya peristiwa yang digambarkan sebagai Batara Kala berada di Barat. Sumber rejekinya dari jual beli.
Advertisement
 
Advertisement
 


EmoticonEmoticon